PUISI (Tentang Gunung) - Sajak Aksara

PUISI (Tentang Gunung)


Kembalilah pada benih benih yang dulu bersemayam
Merajut tawa dipersimpangan jalan setapak beralang
Gemuruh serumput dendam yang terbawa akan mengendap
Tertanam pada keindahan elok bentuk punggungnya
Mengusap bulir air yang keluar dari jeritan lesu bersama ilalang

Kaki yang mulai resah dan gelisah pada tapak jalan
Mulai merintih pedih pada setiap pijakan kaki kecil
Menengadah keatas sana dan terlihat masih sangat jauh
Kemudian hati mulai mendesah gelisah dan risau bersama pikiran
Sesekali senyuman itu kembali memberikan semangat tuk menapak

Beberapa lantunan nada kicau dipepohonan tersiur indah
Kembali menyemangati kaki kecil agar tetap menapaki jalur
Muka sembrawut menjadi riang di tengah rimbun hutan
Jalur menuju wajah itu sungguh perih terasa di kaki
Menusuk hingga tulang bergelitik tak karuan rasanya

Setapak kaki yang semakin sesak ditelan lelah
Ayunan mata semakin dimanja dengan pertunjukan sepanjang jalan
Menari bersama sepoi yang tak bersetubuh dengan bising
Disinilah tempat bersimpuh pada setiap kebisingan itu
Bercinta dengan lelah sembari menatap keindahan

Kaki gunung Merapi, 19 November 2018 
Share:

Posting Komentar

Membaca Tanpa Bersosialisasi, Hidup Penuh Paradoks

Di era digital ini, membaca dan bersosialisasi bagaikan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Di satu sisi, membaca membuka jendela duni...

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes